• Uncategorized 11.03.2014

    Top Down Parsing dapat dipandang sebagai :

    • Usaha untuk mencari left-most derivation dari suatu input string
    • Usaha untuk membangun parse tree dari suatu input string, dimulai dari root (top) sampai dengan leaves (bottom), dengan urutan pre-order.

    Mengapa di dalam topdown parsing tidak boleh ada leftfactoring atau leftrecursive?

    Di dalam top-down parsing tidak boleh ada left-recursive karena grammar yang mengandung left-recursive dapat mengakibatkan loop tak berhingga. Selain itu, suatu top-down parsing yang memerlukan backtracking (membaca input berulang kali) itu tidak efisien.

    Contoh grammar yang memiliki loop tak berhingga:

    Untitled

    Sedangkan adanya leftfactoring pada top-down parsing akan menimbulkan ambiguitas. Ambiguitas terjadi  ketika dua aturan untuk non-terminal memiliki sisi kanan yang dimulai dengan simbol yang sama, sehingga kita tidak bisa memprediksi grammar mana yang akan digunakan.

    Contoh grammar yang bersifat ambigu:

    Misalnya :

    Grammar :

    S → iEtS | iEtSeS | a

    E  → b

    Dituliskan menjadi :

    S   →  iEtSS’ | a

    S’  → e | eS

    E   → b

    www.binus.ac.id

    Posted by sarahfitria @ 3:36 pm

  • Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *